Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JIAL (Journal of Indonesian Adat Law)

Bunga Rampai APHA Indonesia: Melihat Covid-19 dari Perspektif Hukum Adat Windia, Wayan P.; Irianto, Sulistyowati; Wulansari, Chatarina Dewi; Rato, Dominikus; Pide, A Suriyaman Mustari; Sembiring, Rosnidar; Utomo, Laksanto; Sulastriyono, Sulastriyono; Hammar, Robert K.R; Syamsuddin, Syamsuddin; Rumkel, Nam; Adiasih, Ning; Tridewiyanti, Kunthi; Yulianti, Rina; Aida, Nur; Ardianto, Yosia
Jurnal Hukum Adat Indonesia 2020: Bunga Rampai APHA Indonesia: Melihat Covid-19 dari Perspektif Hukum Adat
Publisher : Asosiasi Pengajar Hukum Adat (APHA) Indonesia, Fakultas Hukum Universitas Trisakti - Jakarta Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5003.029 KB) | DOI: 10.46816/jial.v1i1.1

Abstract

Ketika pertama kali diumumkan sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020 lalu oleh WHO jumlah infeksi di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 121.000. Indonesia masih merasa aman dari wabah virus yang sudah melumpuhkan sebagian negara-negara di dunia, Presiden Joko Widodo pada awal Maret lalu yang tadinya membuat masyarakat berada di zona nyaman, harus mengakui kekalahan dengan adanya laporan kasus covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus Corona. Penyebaran virus yang tak-pernah-disangka akan sampai di Indonesia itu hingga kini masih berlanjut. Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung mempekirakan pandemi ini akan mencapai puncaknya pada akhir Maret dan berakhir pada pertengahan April 2020. Bahkan dengan kedinamisan data yang ada, prediksi tersebut bisa saja berubah. Data ini tentunya bukan untuk membuat kepanikan di tengah masyarakat, namun lebih untuk membuat masyarakat waspada dan memberikan gambaran bagi pemerintah dalam penanganannya. Yakni penanganan secara kompehensif, khususnya untuk mencegah penyebaran yang lebih luas agar jumlah infeksi dapat ditekan. Kini sebaran Covid 19 makin luas dan menghawatirkan. Jumlah kasus orang yang terpapar Covid-19 di Indonesia pun terus meningkat dari hari ke hari. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai tanggal 28 April 2020 menyatakan ada sebanyak 9.511 orang positif, sembuh 1.254 orang sembuh, dan meninggal sebanyak 773 orang telah meninggal dunia akibat virus tersebut. Pemerintah memang telah menetapkan wabah Covid-19 itu sebagai bencana non alam dengan status sebagai bencana nasional berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Bencana Nasional. Pemerintah juga telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Di level daerah, masingmasing pemerintah daerah juga telah membentuk satuan tugas untuk menangani wabah Covid-19. Perluasan sebaran Covid 19 tersebut telah berimplikasi terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan hukum. Dari aspek peraturan perundang-undangan, setidaknya Indonesia telah memiliki 2 (dua) Undang-undang dan 1 (satu) Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai penanganan wabah yaitu UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ketiga instrumen hukum tersebut belum terlalu lengkap diatur oleh peraturan teknis di bawahnya, terutama UU 6 Tahun 2018. Hal ini menjadi kendala dan urgen menjadi prioritas pemerintah. Untuk mencegah meluasnya sebaran Covid 19, Pemerintah-pun telah melakukan berbagi upaya untuk memutus mata rantai penularan virus Covid 19. Imbauan menggunakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, social distancing, physical distancing, WFH, SFH, beribadah di rumah, sampai dengan penerapan PSBB. Namun nampaknya upaya pencegahan tersebut belum efektif sebagaimana yang diharapkan walaupun telah ada peraturan perundangundangan (hukum tertulis) yang menjadi dasar pelaksanaannya.
Co-Authors Adiasih, Ning admin admin, admin Adnan Adnan Agung Setiyawan, Agung Ahmad, Miladu Ahadi Akif Khilmiyah Alprince Maleso Andi Suriyaman Mustari Pide Ardianto, Yosia Arfandi, Muhammad Arina Rohmatika, Arina Asngadi Asngadi Assegaf, Muhammad Alimuddin Hamzah Astari, Fitrah Astuti, Wahyu Indri Aziz Salam, Aziz Azlinda Azman, Azlinda Badjeber, Nikma Barasandji, Saharaduin Cahyani, Erna Christi L., Rita DEWI SARTIKA Dominikus Rato Dwiyatmi Sulasminah, Dwiyatmi Efendi Efendi Faizah Mastutie Giri Wiyono Hammar, Robert K.R Hardianto, Mujib Harisah, Sitii Ibrahim Yunus, Andi Idris Patekai Indradewa, D. Indrijawati, Aini Intihanah, Intihanah Irwan, Rezkiyana Ulfha Ismail A. Sanusi Isnaeni, Purnaning Dhian Johariyah, St Juhriati, Juhriati Keban, Sesilia A Khairunnisak Khairunnisak, Khairunnisak Khaqiqi, Mohammad Nur Kunthi Tridewiyanti La Alimuddin, La Alimuddin Lamai, Suhartini Marlina Marlina Mawo, Junita Seravi Mislan Muhammad Muhammad Muhammad Nasri MUHAMMAD TAUFIK Muhammad Zuhdi Muzakkir Muzakkir Nam Rumkel nofrika, vony Nur Aida, Nur Nur Lazimatul Hilma Sholehah Orna, Orna Pandaleke, Alex Y. Pantanemo, Fauzia Parmin Ishak Pontoh, Grace Theresia Pratama Bayu Santosa Rasimeng, Syamsurijal Ratna Ayu Damayanti Rina Yulianti Rosnidar Sembiring Rum, Muhammad Sabrianto Aswad, Sabrianto Safaruddin Safaruddin Safriani Safriani, Safriani Saharudin Saharudin Sahrudin Barasandji Sakka Sakka Santi, Kanya Eka Sinapati Sinapati St. Laksanto Utomo Stanislaus, Stanislaus Sudarkam R. Mertosono Suhartini Dg. Matata Sukrisna, Bakti Sulastriyono . Sulistyowati Irianto, Sulistyowati Susanti, Ariska Sutriany Jafar, Farny Syahrial Ayub, Syahrial Syam, Akhmad Syamsuddin, Erfan Syihab, Mufly Fadla TAKDIR SAILI Triyanto Pristiwaluyo Tungga, Jefri Ulinsa, Ulinsa Umi Sumbulah Utami, Ni Nyoman Tri Wa Laili Salido Wahyu, Riswan Wayan P. Windia Wulansari, Chatarina Dewi Yuliana Yuliana Yunidar Yusman Bakri